Translate

Pakan khusus untuk beternak kelinci


Pakan yang kita berikan akan berperan lebih besar jika kita bandingkan dengan persyaratan lainnya.sebab pakan berkualitas akan membuat kelinci lebih cepat besar dan mampu membuat reproduksi lebih unggul dan produktif.

Ada beberapa jenis pakan yang bisa anda pilih,antara lain,rumput segar,sayuran,pakan berupa biji-bijian dan pakan tambahan berupa konsentrat yang bisa kita racik sendiri sesuai yang di butuhkan.
Perlu di ketahui,pakan yang kita berikan harus segar setiap harinya,jangan di berikan kelinci dengan pakan layu dan sudah beberapa hari.hal ini kurang bagus untuk kesehatan kelinci peternak.Selain dari pakan rumput dan sayuran,pakan jenis lain misal biji-bijian juga bisa kita berikan.

Pakan berupa biji mampu membuat stamina kelinci lebih aktif untuk bergerak.selain itu,kasiat pakan biji juga bisa untuk membuat air susu kelinci mampu mengalir dengan deras kusus untuk indukan yang sedang menyusui anaknya,dan wajib untuk kita berikan ketika sang induk sedang bunting..
Sebelum biji kita berikan,akan lebih bagus jika kita haluskan terlebih dahulu supaya lebih mudah untuk di cerna dengan cara bisa anda giling,blender atau tumbuk menjadi halus.Bisa juga biji tersebut kita rebus terlebih dahulu supaya lebih memiliki tekstur lembut yang mana akan lebih mudah kelinci untuk memakannya..



Tempat air minum bisa dengan botol yang di gantungkan
Untuk tata cara pemberian,kusus indukan perharinya pakan berupa biji bisa kita berikan antara 200 sampai 350 gram per ekor induk.jika kondisi sedang hamil dan menyusui anak,maka pemberian pakan biji bisa kita tambahan menjadi 350-500 gram perhari untuk memperlancar air susu.
Pakan berupa pelet juga banyak di perjual belikan,jika ada modal,malah akan lebih bagus,jika kelinci sesekali di berikan pakan jenis pelet ini.selain lebih praktis dan tidak mengotori kandang,pakan pelet juga memiliki kandungan gizi,protein yang lebih lengkap dan terjamin.
Jangan lupa untuk selalu memberikan air minum di dalam beternak kelinci.Wadah air minum yang kita berikan bisa dari bahan botol air mineral yang kita gantungkan di dalam kandang.manfaat dari mineral adalah mampu membantu pencernaan dan menyeimbangkan kandungan elektrolit dalam tubuh kelinci.

Read More

Cara Beternak Kelinci Pedaging Rumahan


Cara beternak kelinci pedaging rumahan 
 

Ada beberapa faktor yang harus anda perhatikan sebelum memulai bisnis kelinci ini baik untuk skala kecil maupun untuk skala besar.beberapa faktor serta hal pertama yang wajib harus anda penuhi antara lain.

Berikut ini beberapa ciri-ciri kelinci sehat yang bagus untuk anda jadikan indukan kelinci baik mulai dari anakan maupun untuk kelinci dewasa.Yang pertama adalah lihat mata kelinci tersebut.kelinci sehat memiliki mata bersinar dan memiliki selaput bersih.Selain itu,mata kelinci juga terlihat bersinar bola matanya bersih tidak ada kotoran..
Untuk mata kelinci yang kurang sehat akan kelihatan berair,basah dan lengkat yang menandakan jika kelinci sedang terserang penyakit seperti bakteri,akibat debu da n kualitas kandang yang kurang terjaga kebersihannya..Selain itu,lihat bagian mulut dan hidungnya.kelinci sehat memiliki mulut dan hidung relatif bersih dan kering.nah untuk kelinci yang kurang sehat,akan terlihat lebih kotor berair yang menandakan jika kelinci sedang mengalami suatu penyakit kulit yang biasa menyerang pada bagian hidung kelinci.

Lihat juga di bagian telinganya.kelinci sehat memiliki telinga yang tidak terdapat bintik-bintik merah.nah jika pada bagian telinga kelinci tersebut kita temukan beberapa bintik-bintik merah,maka bisa di pastikan jika kelinci sedang mengalami penyakit kulit.dan hal ini kurang bagus jika untuk di jadikan indukan kusus untuk berternak.
Selain itu,perhatikan juga kedua telinganya,kelinci sakit kedua telinganya akan menurun lurus ke arah belakang.Kusus untuk kelinci dengan jenis lop,ciri ini tidak berlaku,sebab kelinci Lob memang memiliki telinga yang sedikit menjuntai ke bagian bawah.
Dan yang terahir adalah di bagian dubur kelinci tersebut.Kelinci sangat rentan terhadap penyakit diare dan mencret,jadi untuk mengetahui kesehatan sebuah kelinci,maka bisa menggunakan patokan dengan melihat dubur.
Bubur kelinci sehat lebih bersih dan kering tidak ada bercak kotoran dan lendir di bagian dubur kelinci tersebut.Kelinci yang sedang terserang diare dan mencret akan lebih kotor dan di tandai bagian dubur terlihat banyak bekas kotoran dan sedikit mengeluarkan lendir dengan bau busuk.

Read More

System Peternakan Ayam Kampung


Setidaknya ada 3 macam sistem yang digunakan dalam beternak ayam. Yaitu sistem ektensif (tradisional), semi intensif dan intensif. Ketiga sistem ini masing-masing mengindikasikan skala kegiatan peternakan itu sendiri, yaitu skala kecil, menengah dan skala besar. Namun sistem intensif tidak cocok untuk ternak ayam kampung dan hanya cocok untuk ternak ayam petelur dan beberapa jenis ayam lainnya. Ayam kampung adalah ayam asli lokal yang sudah terbiasa hidup bebas dan tidak bisa dipelihara dalam kandang yang membuat ruang geraknya terbatas.


1. Ternak Ayam Kampung Sistem Ektensif (Tradisional)

Sistem ektensif atau sistem tradisional adalah sistem yang paling banyak dilakukan dalam beternak ayam oleh masyarakat di Indonesia. Sistem ini juga disebut sistem umbaran, yaitu ternak ayam kampung dibiarkan lepas dialam bebas tanpa kandang. Ternak ayam istem tradisional lebih banyak dilakukan oleh masayarakat yang bermukim dipedesaan, mengingat tersedianya lahan yang masih luas. Peternak menganggap ini hanya sebagai usaha sampingan, dan oleh sebab itu mereka tidak begitu memperhatikan aspek teknis dan perhitungannya secara ekonomis.
Sistem ternak ayam umbaran (tradisional) pada umumnya hanya dilakukan dalam skala kecil. Peternak hanya
memanfaatkan hasil ternaknya, baik itu daging ayam maupun telurnya untuk keperluan sendiri. Dengan sistem tradisional, peternak tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian pakan. Pakan hanya diberikan jika ada sisa-sisa makanan, dan ayam akan mencari sendiri tambahan makanannya di alam. Modal dalam kegiatan ternak ayam dengan sistem ini relatif rendah, namun produktifitasnya juga rendah.
Beternak ayam kampung dengan sistem ini juga tidak memerlukan kandang, karena pada malam hari ayam-ayam biasanya dibiarkan bertengger di pohon-pohon yang terdapat disekitar rumah. Ada juga peternak yang menyediakan kandang, namun hanya sebagai tempat tidur saja di malam hari. Sedangkan pada siang hari ayam-ayam dibiarkan lepas dan mencari makan sendiri disekitar pekarangan. Ternak ayam sistem tradisional memiliki banyak kelemahan, antara lain sebagai berikut ;
a). Kematian anak ayam relatif tinggi, karena anak-anak ayam tidak terawat dengan baik dan dibiarkan lepas bersama induknya.
b). Ayam sangat rawan gangguan binatang liar, seperti ular, musang, biawak, burung elang dan predator-predator lainnya.
c). Produktifitasnya sangat rendah, baik daging maupun telurnya.

2. Ternak AYAM KAMPUNG Sistem Semi Intensif


Pada sistem semi intensif, ternak ayam kampung dilakukan dalam skala menengah sampai skala besar. Pada sistem ini ayam-ayam dipelihara dan dilepas di hamparan lahan / pekarangan. Akan tetapi ruang gerak ayam terbatas hanya pada lahan tersebut karena disekelilingnya dibuat pagar agar ternak tidak keluar. Didalam pagar juga dibuat kandang sebagai tempat berlindung ayam pada malam hari atau berteduh jika turun hujan. Pada sistem ini lahan dibiarkan alami dan beralaskan tanah seperti sediakala agar ternak bisa memperoleh makanan tambahan dengan mudah.
Pemeliharaan ayam kampung dengan sistem semi intensif dimulai dengan pemisahan anak ayam yang baru menetas dari induknya. Anak-anak ayam dipelihara didalam kandang khusus dan diberi pakan sesuai dengan kebutuhannya. Persenyase angka kematian anak ayam jauh lebih rendah karena anak-anak ayam terpelihara dengan baik. Selain itu anak ayam lebih aman dari gangguan binatang liar ataupun ayam-ayam dewasa.
Pemberian pakan dilakukan sekali dalam sehari, yaitu setiap pagi hari sebelum ayam-ayam dilepas dari kandang. Selanjutnya ayam dapat mencari pakan sendiri didalam kandang pekarangan. Agar ketersediaan pakan alami tetap terjaga, sesekali tanah didalam kandang dicangkul agar tidak padat dan cacing-cacing tanah dapat tumbuh dengan baik. Beternak ayam kampung dengan sistem semi intensif membutuhkan lahan yang cukup. Jumlah ternak ayam yang dipelihara disesuaikan dengan ketersediaan lahan.

3. Ternak AYAM KAMPUNG Secara Intensif

Pada sistem intensif ayam ternak dikandang sepanjang hari tanpa dilepas sama sekali. Ayam ternak tidak bisa mencari pakan sendiri dan ruang geraknya sangat terbatas. Ayam kampung yang dipelihara dalam kandang dan dikurung selama 24 jam penuh akan menyebabkan pertumbuhannya lambat. Dan secara otomatis biaya pembelian pakan lebih besar karena ayam tidak bisa mencari pakan sendiri di alam.

Read More